Kamis, 11 September 2008

Metode Kangguru

METODE KANGGURU UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR
Setiap ibu selalu berharap buah hatinya lahir dengan sehat, normal, dan bobot badan cukup. Namun, bisa saja bayi yang lucu itu lahir dengan bobot badan rendah. Bayi bobot lahir rendah (BBLR) adalah yang berat badannya kurang dari 2500 g.
Dalam perawatan pada masa neonatal (0- 28 hari), BBLR sering mengalami penyulit dan memberi risiko kematian yang tinggi.Penyulit yang sering dihadapi adalah gangguan pernapasan dan hipotermi (suhu tubuh kurang dari 36,5 derajat C), sehingga diperlukan perawatan di dalam inkubator.
Di Indonesia, umumnya, bangsal rumah sakit/klinik bagi bayi baru lahir yang memiliki sarana inkubator lengkap terbatas jumlahnya. Selain itu, tidak semua sarana kesehatan memiliki fasilitas inkubator. Ditambah lagi dengan mahalnya biaya perawatan.
Cara yang murah antara lain perawatan dengan metode botol panas dan dibedong. Sayangnya, sebagai pengganti inkubator untuk mencegah bayi kedinginan (mengalami hipotermi), cara ini memiliki kekurangan karena sering berdampak buruk terhadap kondisi fisik bayi, seperti luka bakar akibat botol panas.
Metode yang mengadaptasi perlakuan terhadap BBLR di Kolombia, tepatnya di Bagado, mungkin bisa inenjadi jawabannya. Martinez melakukan perawatan untuk perkembangan bayi dengan berat badan kurang dari 1.500 g dengan metode kanguru sebagal pengganti perawatan inkubator. Ternyata hasilnya sangat memuaskan. Metode ini dikembangkan di negara maju dan kini diterapkan pula di Indonesia. Cara baru ini dirintis oleh RS Hasan Sadikin, Bandung, dan RS Sardjito, Yogyakarta. Hasilnya lebih baik dalam mempertahankan suhu optimal serta kecenderungan kenaikan bobot badan lahir.
Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.
METODE KANGURU UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR
Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
PRINSIP PELAKSANAAN METODE KANGGURU
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak sepertl ihu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5 - 37,50 derajat C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus
KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :
Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
Mengurangi stres pada ibu dan bayi
Mengurangi lama menangis pada bayi
Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU
Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
Perkembangan selama di inkubator baik
Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
CARA MELAKUKAN METODE KANGGURU
Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu
Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.
Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.
Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,5 derajat C - 37,50 derajat C), dan mampu menetek. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 37 derajat C, dan bayi bisa menetek kuat.
Perawatan BBLR dengan metode kanguru dilakukan selama masa neonatal. Beberapa menit setelab lahir bayi sudah dapat diletakkan di dada ibunya. Bahkan setelah bayi selesai menjalani perawatan intensif pernapasan pun cara ini masih dapat dilakukan.
Secara klinis, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu, cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi dapat tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan bobot badannya menjadl lebih cepat. Pertumbuhan dan perkembangan motorik pun menjadi lebih baik. Cara ini juga mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempersingkat masa perawatan secara keseluruhan. Bagi orang tua, hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri dan kepuasan bekerja.
Perawatan bayi lekat atau metode kanguru ini sederhana, praktis, efektif, dan ekonomis, sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu di rumah ataupun di Puskesmas, terutama dalam mencegah kematian BBLR.

Tidak ada komentar: